cursor

Singing Hatsune Miku

Senin, 27 Juni 2016

Pengetahuan tentang Stroke




PENGETAHUAN TENTANG STROKE


 


Disusun oleh :
Nurul Farhani Mufida
009013115




STIKes Bina Permata Medika
Tangerang
2016








STROKE

A.                Latar Belakang
Penyakit stroke merupakan penyebab kematian yang banyak menyerang masyarakat, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya dan akan menimbulkan kecacatan yang dapat membebani seumur hidup tapi juga mendekati dengan kematian si pasien.  Penyakit stroke juga penyakit yang ditimbulkan akibat aliran darah yang tidak lancar.  Ketidak lancaran aliran darah ini bisa terjadi karena dua hal yaitu adanya sumbatan dalam pembuluh darah atau pembuluh darah yang pecah. 
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak.  Stroke menduduki urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker.
Stroke merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan kematian, kecacatan, dan biaya yang dikeluarkan sangat besar.  Karena itu, perlu usaha pencegahan untuk terjadinya stroke.

B.                 Pengertian
Penyakit Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi mendadak akibat pasokan darah ke suatu bagian otak sehingga peredaran darah ke otak terganggu.  Kurangnya aliran darah dan oksigen menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, penurunan kesadaran.  Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba.  Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula stroke disebut CVA (cerbrovascular accident).
Stroke adalah suatu sindrom  yang ditandai dengan gejala dan atau  tanda klinis yang berkembang dengan dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal  maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam.  Kelainan saraf yang terjadi sifatnya mendadak.  Disebabkan oleh gangguan vaskuler di otak.

C.                Penyebab Penyakit Stroke
            Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu resiko medis dan resiko Perilaku
§     Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain :
hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturunan) dan migren (sakit kepelah sebelah).  Menurut data statistik 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.
§       Faktor resiko perilaku disebakan oleh gaya hidup dan pola makan
yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food).
§       Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak
olah raga dan obesitas.  Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.
§       Factor-faktor risiko stroke
Factor risiko apa saja yang terbukti sebagai factor risiko stroke?
Menurut hajat et al(2001), didalam penelitian menunjukan bahwa peningkatan usia dan penyakit serebrovaskuler sebelumnya memiliki hubungan yang independen dengan infark dibanding dengan perdarahan.
Menurut penelitian Harmsen et al.(2006) usia, diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi memiliki hubungan yang independen dengan peningkatan resiko stroke.  Dan riwayat nyeri dada, merokok, dan stress psikologi memiliki hubungan yang independen dengan stroke.

D.                Tanda dan Gejala Penyakit Stroke
     Serangan kecil atau serangan awal stroke biasanya diawali dengan daya ingat menurun dan              sering kebingungan secara tiba-tiba dan kemudian menghilang dalam waktu 24 jam selain itu              tanda dan gejala stroke dapat diamati dari beberapa hal :
1.       Adanya serangan neurologis fokal berupa kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh.
2.             Melemahnya otot (hemiplegia), kaku dan menurunnya fungsi sensorik.
3.         Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh seperti baal, mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, perih bahkan seperti rasa terbakar dibagian bawah kulit.
4.      Gangguan penglihatan seperti hanya dapat melihat secara parsial ataupun tidak dapat melihat keseluruhan karena penglihatan gelap dan pandangan ganda sesaat.
5.             Menurunnya kemampuan mencium bau dan mengecap
6.    Berjalan menjadi sulit dan langkahnya tertatih-tatih bahkan terkadang mengalami kelumpuhan total.
7.             Hilangnya kendali terhadap kandung kemih sehingga sering kencing tanpa disadari.
8.             Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik.
9.             Tidak memahami pembicaraan orang lain, tidak mampu membaca, menulis 
         dan  berhitung dengan baik.
10.         Adanya gangguan dan kesulitan dalam menelan makanan ataupun minuman (cenderung keselek).
11.         Adanya gangguan bicara dan sulit berbahasa yang ditunjukkan dengan bicara tidak jelas (rero), sengau, pelo, gagap dan berbicara haya sepatah kata bahkan sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
12.         Menjadi Pelupa (Dimensia) dan tidak mampu mengenali bagian tubuh
13.         Vertigo (pusing, puyeng) atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas.
14.         Kelopak mata sulit dibuka.
15.         Menjadi lebih sensitif, mudah menangis ataupun tertawa.
16.         Banyak tidur dan selalu ingin tidur.
17.         Gangguan kesadaran, pingsan sampai tak sadarkan diri.

Gejala neurologis fokal dan global pada penderita stroke
Gejala neurologis fokal
Gejala neurologis global
Gejala motoric
    ·     Kelemahan atau kekauan tubuh    satu sisi (hemiparesis                    monoparesis, dan kadang 
         hanya  mengenai tangan) 
    ·  Kelumpuhan kedua sisi                 (simultan)
    ·   Gangguan menelan
    ·   Gangguan keseimbangan tubuh
    · Gangguan berbicara 
       atau berbahasa
    ·  Kesulitan pemahaman 
        atau ekspresi berbahasa
    ·  Kesulitan membaca (dyslexia) 
       atau menulis
    ·  Kesulitan menghitung
Gejala sensorik
   · Perubahan kemampuan sensorik  tubuh satu sisi 
       (keseluruhan atau sebagian)
Gejala visual
·     Gangguan penglihatan
      ·     Pandangan ganda
Gejala vestibular
      ·     Vertigo
Gejala kognitif
      ·      Gangguan memori
      ·     Gangguan aktivitas
     sehari-hari

  ·  Kelumpuhan seluruh tubuh, dan gangguan     sensorik
   ·   Light-headedness
   ·    Pingsan
   ·    Blackouts dengan gangguan kesadaran
   ·     Inkontinensia urin maupun feses
   ·     Bingung
   ·      tinnitus

E.                 Jenis Penyakit Stroke
                 Jenis penyakit stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu Stroke Non Hemorragik dan Stroke                 hemorragik.
a)             Stroke Hemorrhagic
Stroke perdarahan / stroke hemoragik Adalah perdarahan yang tidak terkontrol diotak.  Sekitar 20% stroke adalah stroke hemoragik.  Stroke pendarahan di bagi menjadi 2 tipe yaitu :
1.        Perdarahan intra serebral (PIS) yaitu terjadi perdarahan langsung ke jaringan otak (perdarahan parenkim otak), penyebab utamanya adalah hipertensi khususnya yang tidak terkontrol, malformasi arteriovenosa (AVM), angioma cavernosa, alkoholisme, diskrasia darah, terapi anti-koagulan, dan angiopati. Pada perdarahan ini arteri yang berfungsi memvaskularisasi otak rupture/pecah. Sehingga akan menyebabkan kebocoran darah ke otak.  Penybab lainnya adalah Lonjakan tekanan darah sistemik seperti sewaktu marah, saat aktivitas yang mengeluarkan tenaga banyak, mengejan, dan sebagainya.
2.        Perdarahan subarachnoid (PSA) yang terjadi perdarahan di ruangan sub-arachnoid, penyebabnya adalah rupturnya aneurisma arterial yang terletak didasar otak, perdarahan diathesis, trauma, angiopati amyloid, dan penggunaan obat.  Pecahnya aneurisme menyebabkan perdarahan , jika perdarahan berlanjut dapat mengarah ke koma yang dalam maupun kematian.
Pada stroke hemorrhagic, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.  Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
b)             Stroke Non Hemorragik
Sekitar 85% dari semua stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark.  Pada dasarnya terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak pada keadaan normal.  Aliran darah ke otak adalah 58 ml/100 gr jaringan otak per menit.  Penurunan aliran darah ini jika semakin parah dapat menyebabkan jaringan otak mati (infark/iskemik).
Klasifikasi iskemik serebral menjadi 4, yaitu :
1.        Transient ischemic attack (TIA)
Adalah gangguan akut yang berlangsung kurang dari 24 jam dan disebabkan oleh thrombus dan emboli.
2.        Reversible ischemic neurological deficit (RIND)
Gejala neurologisnya akan menghilang, waktu berlangsung lebih lama, yaitu lebih dari 24 jam, bahkan sampai 21 hari.  Biasanya akan membaik dalam waktu 24-48 jam.   Sedangkan PRIND (prolonged reversible ischemic neurological deficit) akan membaik dalam beberapa hari, maksimal 3-4 hari.
3.        Stroke in evolusion
Tanda neurologis fokal terus memburuk setelah 48 jam.  Kelainan yang timbul berlangsung secara bertahap dari yang bersifat ringan menjadi lebih berat.
4.        Complete stroke non-haemmorhagic
Kelainan neurologis yang ada sifatnya sudah menetap, tidak berkembang lagi, kelainannya tergantung pada daerah otak mana yang mengalami infark.  Pada stroke iskemik ini aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis) atau menyumbatnya pembuluh darah ke otak karena pembekuan darah.  Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak.  Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis.  Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta).

F.                 Penanganan Stroke
1.         Jika orang itu sadar, tenangkan dia.  Baringkan dengan hati-hati, taruh bantal di bawah kepalanya dan selimuti.
2.    Jika orang itu tidak sadar, periksalah penafasannya.  Bila masih bernafas, miringkanlah badannya dan biarkan kepalanya di atas lantai.  elimuti dia.  Tunggu datangnya dokter atau para medis untuk melakukan tindakan penyelamatan lebih lanjut.
3.    Jika pernafasannya berhenti (jika anda ahli) segera berikan pernafasan bantuan dari mulut ke mulut (reusitasi).  Prioritas utama adalah mengusahakan penderita bernafas kembali.  Ingat bahwa bila pernafasan terhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak, dan bila sampai 4-6 menit akan terjadi kematian.
4.    Segera bawa ke RS terdekat untuk penanganan lebih lanjut dan tidak menyebabkan stroke bertambah parah.

G.       Manfaat buah-buahan untuk penyakit stroke


1.         Pisang
Mengkonsumsi pisang 3x sehari dapat memberikan kalium yang cukup untuk mencegah pembekuan darah diotak, yang merupakan penyebab utama stroke.
2.         Apel
Apel selain mengandung kalium yang cukup tinggi juga mengandung pectin yang membantu menyetabilkan tekanan darah sehingga mengurangi resiko stroke dari hipertensi.
3.         Mentimun
Mentimun juga merupakan buah untuk mengobati stroke. Karena mentimun membantu mengurangi tekanan darah dan kalium yang terkandung didalam nya dapat mencegah pembekuan darah didalam otak.
4.         Belimbing
Buah yang dikenal dengan bentuknya yang unik ini ternyata juga mampu untuk mengobati stroke. Belimbing memiliki kandungan yang nyaris mirip dengan apel baik dari kalium dan pectin nya, sehingga belimbing mampu mencegah pembekuan darah dan juga mengurangi hipertensi.
5.         Pepaya
Pepaya dapat membantu mengurangi resiko stroke karena dapat menyehatkan jantung dan memperlancar peredaran darah.


H.          Komplikasi pasca stroke
1.         Edema otak dan perluasan perdarahan
2.         Konstipasi
3.         Infeksi traktus urinarius (inkontinensia)
4.         Bronchopneumonia
5.         Epilepsy
6.         Nyeri bahu
7.         Thrombosis vena dalam
8.         Depresi
9.         Afasia (gangguan fungsi bicara)
10.     Aritmia (detak jantung tidak beraturan) dan infark miokardial (kematian sel-sel jantung)
11.     Pneumonia dan edema paru
12.     Disfagia (kesulitan menelan)
13.     Tidak dapat melakukan kegiatan seksual (disfungsi seksual)
14.     Perdarahan di saluran cerna
15.     Mudah jatuh sehingga mengalami patah tulang

I.                Rehabilitasi pada stroke
              Berlatih mulai dari duduk, berdiri, dan berjalan sendiri.  Dan melakukan kegiatan sehari-hari            seperti mandi, makan, buang air, berpakaian.
           Beberapa latihan yang dapat diberikan kepada pasien Stroke :
1.      Program latihan di tempat tidur
Dimulai dengan pengaturan posisi baring.
Apabila anggota gerak masih dalam keadaan layu atau lemah perlu diberikan fasilitas yang cukup dengan menggunakan metode proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF), dan jika kesadaran pasien sudah baik, dapat dimulai latihan dengan berikut :
·         Gerakan tangan ke atas dan ke bawah dalam posisi terlentang
·         Rotasi bahu ke sisi yang sehat dan ke sisi yang sakit.
2.      Program latihan duduk
Dimulai dengan terlentang, tengkurap, dan duduk.  Jatuhkan kedua tungkai bawah ke samping tempat tidur. Jika bagian yang sakit belum dapat digerakkan sendiri, perlu dibantu, kaki yang sehat tidak dibolehkan mengait kaki yang sakit dalam upaya menggerakan tungkai yang sakit.
3.      Program latihan berdiri dan berjalan
Dimulai lying-rolling-sitting-standing
Adapun latihannya ialah :
·         Latihan tengkurap
·         Latihan kneeling
·         Latihan keseimbangan
Pada saat melatih berdiri dan duduk mula-mula berikan latihan persiapan berupa latihan mencondongkan muka dan kepala tegak.  Kemudian, condongkan badan ke depan, lalu berdiri.  Untuk mendudukan pasien kembali, posisi tetap sama dan minta pasien mencondongkan badan ke depan kemudian duduk.
4.      Program latihan keseimbangan dan berdiri
Latihan dengan walker atau parallel bar.
Latihan dalam posisi berdiri :
·         Penderita menggunakan walker : berdiri tegak, kedua kaki sejajar bahu, kedua lengan lurusgerakan tubuh ke depan dan ke belakang.
·         Gerakan jalan di tempat :
o   Dimulai dengan tumit menginjak lantai, dilanjutkan kaki rata di lantai.
·           Latihan permulaan sebelum naik tangga
o   Dimulai dengan menaruh kaki yang sehat di atas balok. Kemudian kaki yang sakit diangkat dan di letakkan di sampingnya.  Latihan harus dilakukan berulang-ulang.  Jika ada kemajuan ganti kaki yang sakit yang lebih dulu.

5.      Terapi wicara
Merupakan bagian dari Tim Rehabilitasi Medik yang berperan dalam :
·         Membantu pasien untuk berkomunikasi misalnya dengan latihan pengucapan kata (artikulasi) atau komunikasi dengan alat bantu.
                  Menurut WHO, tujuan Rehabilitasi penderita Stroke adalah :
·         Memperbaiki fungsi motoric, wicara, kognitif, dan fungsi lain yang terganggu.
·         Readaptasi social dan mental untuk memulihkan hubungan interpersonal, dan aktivitas social.
·         Dapat melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.
                  Factor-faktor yang mempengaruhi rehabilitasi Stroke :
·         Tingkat keparahan Stroke
·         Motivasi dan hasrat keinginan pasien untuk normal kembali
·         Kerjasama keluarga dan teman-teman untuk memberi dukungan yang baik memiliki efek besar pada proses pemulihan.
·         Waktu rehabilitasi, semakin cepat pasien memulai semakin baik.
                  Hasil yang diharapkan dalam proses rehabilitasi :
·         Fase awal (akut) : pencegahan komplikasi yang ditimbulkan akibat tirah baring (bedrest) lama, seperti :
o   Mencegah ulkus decubitus (luka daerah punggung dan pantat yang selalu mendapat tekanan saat tidur)
o   Mencegah penumpukan  sputum (dahak) untuk mencegah infeksi saluran pernafasan.
o   Mencegah kekakuan sendi
o   Mencegah atrofi otot (pengecilan massa otot)
·         Fase lanjut :
o   Meminimalkan gejala sisa dan kecacatan akibat stroke.
o   Memaksimalkan kemandirian dalam perawatan diri dan aktivitas sehari-hari.

o   Kembali ke pekerjaan sehingga diharapkan dapat berperan aktif dalam kehidupan seperti sedia kala.

Untuk melihat tentang kesehatan syaraf, klik disini.  Berita stroke, klik disini.


DAFTAR PUSTAKA

Adib, Muhammad. 2009 . Cara Mudah Memahami dan Menghindari
Hipertensi Jantung dan Stroke. Yogyakarta : Dian Loka.
Bangun, A. P.,DR, MHA dan Saworno, B. 2002.  Khasiat dan Manfaat
Mengkudu. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Ghofir, abdul. 2009 . Manajement Stroke. Yogyakarta : Pustaka Cendekia
Press