PENGETAHUAN TENTANG STROKE

Disusun oleh :

009013115
STIKes Bina Permata Medika
Tangerang
2016
STROKE
A.
Latar Belakang
Penyakit stroke merupakan penyebab kematian yang banyak menyerang
masyarakat, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya
dan akan menimbulkan kecacatan yang dapat membebani seumur hidup tapi juga
mendekati dengan kematian si pasien.
Penyakit stroke juga penyakit yang ditimbulkan akibat aliran darah yang
tidak lancar. Ketidak lancaran aliran
darah ini bisa terjadi karena dua hal yaitu adanya sumbatan dalam pembuluh
darah atau pembuluh darah yang pecah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit
fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak. Stroke menduduki urutan ketiga penyebab
kematian setelah penyakit jantung dan kanker.
Stroke merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan kematian,
kecacatan, dan biaya yang dikeluarkan sangat besar. Karena itu, perlu usaha pencegahan untuk
terjadinya stroke.
B.
Pengertian
Penyakit Stroke adalah gangguan fungsi
saraf yang terjadi mendadak akibat
pasokan darah ke suatu bagian otak sehingga peredaran darah ke otak
terganggu. Kurangnya aliran darah dan
oksigen menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau
mematikan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan kelumpuhan anggota gerak,
gangguan bicara, penurunan kesadaran.
Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau
terhentinya suplai darah secara tiba-tiba.
Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat berfungsi
lagi. Kadang pula stroke disebut CVA (cerbrovascular accident).
Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembang dengan dengan
cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24
jam. Kelainan saraf yang terjadi
sifatnya mendadak. Disebabkan oleh
gangguan vaskuler di otak.
C.
Penyebab Penyakit Stroke
Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu resiko medis
dan resiko Perilaku
§ Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke
antara lain :
hipertensi (penyakit
tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh
darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor
keturunan) dan migren (sakit kepelah sebelah).
Menurut data statistik 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.
§
Faktor resiko perilaku
disebakan oleh gaya hidup dan pola makan
yang tidak sehat
seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar
mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food).
§
Faktor resiko perilaku
lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak
olah raga dan
obesitas. Salah satu pemicunya juga
adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang
jelas.
§
Factor-faktor risiko stroke
Factor
risiko apa saja yang terbukti sebagai factor risiko stroke?
Menurut
hajat et al(2001), didalam penelitian menunjukan bahwa peningkatan usia dan
penyakit serebrovaskuler sebelumnya memiliki hubungan yang independen dengan
infark dibanding dengan perdarahan.
Menurut
penelitian Harmsen et al.(2006) usia, diabetes mellitus dan tekanan darah
tinggi memiliki hubungan yang independen dengan peningkatan resiko stroke. Dan riwayat nyeri dada, merokok, dan stress
psikologi memiliki hubungan yang independen dengan stroke.
D.
Tanda dan Gejala Penyakit Stroke
Serangan kecil atau serangan awal stroke biasanya diawali dengan daya ingat menurun dan sering kebingungan secara tiba-tiba dan kemudian menghilang dalam waktu 24 jam selain itu tanda dan gejala stroke dapat diamati dari beberapa hal :
1. Adanya serangan neurologis
fokal berupa kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai atau salah satu sisi
tubuh.
2.
Melemahnya otot
(hemiplegia), kaku dan menurunnya fungsi sensorik.
3. Hilangnya rasa atau adanya
sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh seperti
baal, mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan, perih bahkan seperti rasa
terbakar dibagian bawah kulit.
4. Gangguan penglihatan seperti
hanya dapat melihat secara parsial ataupun tidak dapat melihat keseluruhan
karena penglihatan gelap dan pandangan ganda sesaat.
5.
Menurunnya kemampuan mencium
bau dan mengecap
6. Berjalan menjadi sulit dan
langkahnya tertatih-tatih bahkan terkadang mengalami kelumpuhan total.
7.
Hilangnya kendali terhadap
kandung kemih sehingga sering kencing tanpa disadari.
8.
Kehilangan keseimbangan,
gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik.
9. Tidak memahami pembicaraan
orang lain, tidak mampu membaca, menulis
dan berhitung dengan baik.
dan berhitung dengan baik.
10.
Adanya gangguan dan
kesulitan dalam menelan makanan ataupun minuman (cenderung keselek).
11.
Adanya gangguan bicara dan
sulit berbahasa yang ditunjukkan dengan bicara tidak jelas (rero), sengau,
pelo, gagap dan berbicara haya sepatah kata bahkan sulit memikirkan atau
mengucapkan kata-kata yang tepat.
12.
Menjadi Pelupa (Dimensia)
dan tidak mampu mengenali bagian tubuh
13.
Vertigo (pusing, puyeng)
atau perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktifitas.
14.
Kelopak mata sulit dibuka.
15.
Menjadi lebih sensitif,
mudah menangis ataupun tertawa.
16.
Banyak tidur dan selalu
ingin tidur.
17.
Gangguan kesadaran, pingsan
sampai tak sadarkan diri.
Gejala neurologis fokal dan
global pada penderita stroke
Gejala
neurologis fokal
|
Gejala
neurologis global
|
Gejala motoric
· Kelemahan atau kekauan tubuh satu sisi (hemiparesis monoparesis, dan
kadang
hanya mengenai tangan)
· Kelumpuhan kedua sisi (simultan)
· Gangguan menelan
· Gangguan keseimbangan tubuh
· Gangguan berbicara
atau berbahasa
· Kesulitan pemahaman
atau ekspresi berbahasa
· Kesulitan membaca (dyslexia)
atau menulis
· Kesulitan menghitung
Gejala sensorik
· Perubahan kemampuan sensorik tubuh satu sisi
(keseluruhan atau sebagian)
Gejala visual
· Gangguan penglihatan
· Pandangan ganda
Gejala vestibular
· Vertigo
Gejala kognitif
· Gangguan memori
· Gangguan aktivitas
sehari-hari
|
· Kelumpuhan seluruh
tubuh, dan gangguan sensorik
· Light-headedness
· Pingsan
· Blackouts dengan
gangguan kesadaran
· Inkontinensia urin
maupun feses
· Bingung
· tinnitus
|
E.
Jenis Penyakit Stroke
Jenis penyakit stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu Stroke Non
Hemorragik dan Stroke hemorragik.
a)
Stroke Hemorrhagic
Stroke
perdarahan / stroke hemoragik Adalah perdarahan yang tidak terkontrol
diotak. Sekitar 20% stroke adalah stroke
hemoragik. Stroke pendarahan di bagi
menjadi 2 tipe yaitu :
1.
Perdarahan intra serebral
(PIS) yaitu terjadi perdarahan langsung ke jaringan otak (perdarahan parenkim
otak), penyebab utamanya adalah hipertensi khususnya yang tidak terkontrol,
malformasi arteriovenosa (AVM), angioma cavernosa, alkoholisme, diskrasia
darah, terapi anti-koagulan, dan angiopati. Pada perdarahan ini arteri yang
berfungsi memvaskularisasi otak rupture/pecah. Sehingga akan menyebabkan
kebocoran darah ke otak. Penybab lainnya
adalah Lonjakan tekanan darah sistemik seperti sewaktu marah, saat aktivitas
yang mengeluarkan tenaga banyak, mengejan, dan sebagainya.
2.
Perdarahan subarachnoid (PSA)
yang terjadi perdarahan di ruangan sub-arachnoid, penyebabnya adalah rupturnya
aneurisma arterial yang terletak didasar otak, perdarahan diathesis, trauma,
angiopati amyloid, dan penggunaan obat.
Pecahnya aneurisme menyebabkan perdarahan , jika perdarahan berlanjut
dapat mengarah ke koma yang dalam maupun kematian.
Pada stroke
hemorrhagic, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal
dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik
terjadi pada penderita hipertensi.
b)
Stroke Non Hemorragik
Sekitar 85%
dari semua stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark. Pada dasarnya terjadi akibat kurangnya aliran
darah ke otak pada keadaan normal.
Aliran darah ke otak adalah 58 ml/100 gr jaringan otak per menit. Penurunan aliran darah ini jika semakin parah
dapat menyebabkan jaringan otak mati (infark/iskemik).
Klasifikasi
iskemik serebral menjadi 4, yaitu :
1.
Transient ischemic attack
(TIA)
Adalah
gangguan akut yang berlangsung kurang dari 24 jam dan disebabkan oleh thrombus
dan emboli.
2.
Reversible ischemic
neurological deficit (RIND)
Gejala
neurologisnya akan menghilang, waktu berlangsung lebih lama, yaitu lebih dari
24 jam, bahkan sampai 21 hari. Biasanya
akan membaik dalam waktu 24-48 jam.
Sedangkan PRIND (prolonged reversible ischemic neurological deficit)
akan membaik dalam beberapa hari, maksimal 3-4 hari.
3.
Stroke in evolusion
Tanda
neurologis fokal terus memburuk setelah 48 jam.
Kelainan yang timbul berlangsung secara bertahap dari yang bersifat
ringan menjadi lebih berat.
4.
Complete stroke
non-haemmorhagic
Kelainan
neurologis yang ada sifatnya sudah menetap, tidak berkembang lagi, kelainannya
tergantung pada daerah otak mana yang mengalami infark. Pada stroke iskemik ini aliran darah ke otak
terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah
(aterosklerosis) atau menyumbatnya pembuluh darah ke otak karena pembekuan
darah. Penyumbatan bisa terjadi di
sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria
karotis interna dan dua arteri vertebralis.
Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus
aorta).
F.
Penanganan Stroke
1.
Jika orang itu sadar,
tenangkan dia. Baringkan dengan
hati-hati, taruh bantal di bawah kepalanya dan selimuti.
2. Jika orang itu tidak
sadar, periksalah penafasannya. Bila
masih bernafas, miringkanlah badannya dan biarkan kepalanya di atas
lantai. elimuti dia. Tunggu datangnya dokter atau para medis untuk
melakukan tindakan penyelamatan lebih lanjut.
3. Jika pernafasannya
berhenti (jika anda ahli) segera berikan pernafasan bantuan dari mulut ke mulut
(reusitasi). Prioritas utama adalah
mengusahakan penderita bernafas kembali.
Ingat bahwa bila pernafasan terhenti dalam 2-3 menit akan terjadi
kerusakan otak, dan bila sampai 4-6 menit akan terjadi kematian.
4. Segera bawa ke RS
terdekat untuk penanganan lebih lanjut dan tidak menyebabkan stroke bertambah
parah.
G. Manfaat buah-buahan untuk penyakit
stroke
1. Pisang
Mengkonsumsi
pisang 3x sehari dapat memberikan kalium yang cukup untuk mencegah pembekuan
darah diotak, yang merupakan penyebab utama stroke.
2. Apel
Apel
selain mengandung kalium yang cukup tinggi juga mengandung pectin yang membantu
menyetabilkan tekanan darah sehingga mengurangi resiko stroke dari hipertensi.
3. Mentimun
Mentimun
juga merupakan buah untuk mengobati stroke. Karena mentimun membantu mengurangi
tekanan darah dan kalium yang terkandung didalam nya dapat mencegah pembekuan
darah didalam otak.
4. Belimbing
Buah
yang dikenal dengan bentuknya yang unik ini ternyata juga mampu untuk mengobati
stroke. Belimbing memiliki kandungan yang nyaris mirip dengan apel baik dari
kalium dan pectin nya, sehingga belimbing mampu mencegah pembekuan darah dan
juga mengurangi hipertensi.
5. Pepaya
Pepaya
dapat membantu mengurangi resiko stroke karena dapat menyehatkan jantung dan
memperlancar peredaran darah.
H. Komplikasi pasca stroke
1.
Edema otak dan perluasan
perdarahan
2.
Konstipasi
3.
Infeksi traktus urinarius
(inkontinensia)
4.
Bronchopneumonia
5.
Epilepsy
6.
Nyeri bahu
7.
Thrombosis vena dalam
8.
Depresi
9.
Afasia (gangguan fungsi
bicara)
10. Aritmia (detak jantung
tidak beraturan) dan infark miokardial (kematian sel-sel jantung)
13. Tidak dapat melakukan
kegiatan seksual (disfungsi seksual)
14. Perdarahan di saluran
cerna
15. Mudah jatuh sehingga
mengalami patah tulang
I.
Rehabilitasi pada stroke
Berlatih mulai dari duduk, berdiri, dan berjalan sendiri. Dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti
mandi, makan, buang air, berpakaian.
Beberapa latihan yang dapat diberikan kepada pasien Stroke :
1.
Program latihan di tempat
tidur
Dimulai
dengan pengaturan posisi baring.
Apabila
anggota gerak masih dalam keadaan layu atau lemah perlu diberikan fasilitas
yang cukup dengan menggunakan metode proprioceptive neuromuscular facilitation
(PNF), dan jika kesadaran pasien sudah baik, dapat dimulai latihan dengan
berikut :
·
Gerakan tangan ke atas dan
ke bawah dalam posisi terlentang
·
Rotasi bahu ke sisi yang
sehat dan ke sisi yang sakit.
2.
Program latihan duduk
Dimulai
dengan terlentang, tengkurap, dan duduk.
Jatuhkan kedua tungkai bawah ke samping tempat tidur. Jika bagian yang
sakit belum dapat digerakkan sendiri, perlu dibantu, kaki yang sehat tidak
dibolehkan mengait kaki yang sakit dalam upaya menggerakan tungkai yang sakit.
3.
Program latihan berdiri dan
berjalan
Dimulai
lying-rolling-sitting-standing
Adapun
latihannya ialah :
·
Latihan tengkurap
·
Latihan kneeling
·
Latihan keseimbangan
Pada saat
melatih berdiri dan duduk mula-mula berikan latihan persiapan berupa latihan
mencondongkan muka dan kepala tegak.
Kemudian, condongkan badan ke depan, lalu berdiri. Untuk mendudukan pasien kembali, posisi tetap
sama dan minta pasien mencondongkan badan ke depan kemudian duduk.
4.
Program latihan keseimbangan
dan berdiri
Latihan
dengan walker atau parallel bar.
Latihan
dalam posisi berdiri :
·
Penderita menggunakan walker
: berdiri tegak, kedua kaki sejajar bahu, kedua lengan lurusgerakan tubuh ke
depan dan ke belakang.
·
Gerakan jalan di tempat :
o Dimulai dengan tumit menginjak lantai, dilanjutkan kaki rata di
lantai.
·
Latihan permulaan sebelum
naik tangga
o Dimulai dengan menaruh kaki yang sehat di atas balok. Kemudian
kaki yang sakit diangkat dan di letakkan di sampingnya. Latihan harus dilakukan berulang-ulang. Jika ada kemajuan ganti kaki yang sakit yang
lebih dulu.
5.
Terapi wicara
Merupakan
bagian dari Tim Rehabilitasi Medik yang berperan dalam :
·
Membantu pasien untuk
berkomunikasi misalnya dengan latihan pengucapan kata (artikulasi) atau
komunikasi dengan alat bantu.
Menurut WHO, tujuan Rehabilitasi penderita Stroke adalah :
·
Memperbaiki fungsi motoric,
wicara, kognitif, dan fungsi lain yang terganggu.
·
Readaptasi social dan mental
untuk memulihkan hubungan interpersonal, dan aktivitas social.
·
Dapat melaksanakan aktivitas
kehidupan sehari-hari.
Factor-faktor yang mempengaruhi rehabilitasi Stroke :
·
Tingkat keparahan Stroke
·
Motivasi dan hasrat
keinginan pasien untuk normal kembali
·
Kerjasama keluarga dan
teman-teman untuk memberi dukungan yang baik memiliki efek besar pada proses
pemulihan.
·
Waktu rehabilitasi, semakin
cepat pasien memulai semakin baik.
Hasil yang diharapkan dalam proses rehabilitasi :
·
Fase awal (akut) :
pencegahan komplikasi yang ditimbulkan akibat tirah baring (bedrest) lama,
seperti :
o Mencegah ulkus decubitus (luka daerah punggung dan pantat yang
selalu mendapat tekanan saat tidur)
o Mencegah penumpukan sputum
(dahak) untuk mencegah infeksi saluran pernafasan.
o Mencegah kekakuan sendi
o Mencegah atrofi otot (pengecilan massa otot)
·
Fase lanjut :
o Meminimalkan gejala sisa dan kecacatan akibat stroke.
o Memaksimalkan kemandirian dalam perawatan diri dan aktivitas
sehari-hari.
o Kembali ke pekerjaan sehingga diharapkan dapat berperan aktif
dalam kehidupan seperti sedia kala.
Untuk melihat tentang kesehatan syaraf, klik disini. Berita stroke, klik disini.
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Muhammad. 2009 . Cara Mudah Memahami dan Menghindari
Hipertensi Jantung dan Stroke.
Yogyakarta : Dian Loka.
Bangun, A. P.,DR, MHA dan Saworno, B. 2002. Khasiat dan Manfaat
Mengkudu. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Ghofir, abdul. 2009 . Manajement
Stroke. Yogyakarta : Pustaka Cendekia
Press