PRINSIP- PRINSIP BIOKIMIA TUBUH

Disusun
oleh :
Nurul
Farhani Mufida
Dita
Oviyanda
Wisnu
Adi Prayogo
S1
KEPERAWATAN
STIKES
BINA PERMATA MEDIKA
KATA
PENGANTAR
Puju
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta berkat-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan
tepat waktu.
Makalah
ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Ilmi Dasar Keperawan (IDK)
III dengan judul “PRINSIP-PRINSIP
BIOKIMIA TUBUH” di Sekilah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Permata Medika bidang
S1 Keperawatan.
Terima
kasih kami ucapkan kepada Bapak dr. Arif Rahman Wardhani selaku dosen pembiming
mata kuliah IDK yang telah membimbing dan memberikan materi kuliah demi
lancarnya penyelesaian makalah ini.
Kami
menyadari dalam menyusun materi yang telah kami sajikan ini masih jauh dari
sempurna, dimana banyak kekurangan dan perlu perbaikan. Untuk itu kami sangat mnegharapkan saran dan
kritik yag membangun dari pembaca.
Demikian
makalah ini disusun semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya dan memberikan
manfaat bagi para pembacanya.
Tangerang, 25
Desember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
COVER
.............................................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1
Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2
Permasalahan ................................................................................................ 1
1.3
Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1
Pengertian Biokimia ...................................................................................... 3
2.2
Asal Mula Timbulnya Biokimia .................................................................... 3
2.3
Ruang Lingkup Biokimia .............................................................................. 4
2.3.1
Komposisi Dan Struktur Makhluk Hidup ......................................... 4
2.3.2
Senyawa Anorganik .......................................................................... 5
2.3.2.1
Air ………………………………………………………....5
2.3.2.2
Asam, Basa, dan Derajat Keasaman (pH)
………………...6
2.3.3
Senyawa Organik .............................................................................. 6
2.3.3.1
Komponen ………………………………....……………...6
2.3.3.2
Karbohidrat ……………………………………………….7
2.3.3.3
Lipid ………………………………………………………9
2.3.3.4
Protein …………………………………………………...10
2.3.3.5
Asam nukleat …………………………………………….13
2.4
Prinsip-prinsip Biokimia...............................................................................
14
2.5
Manfaat Biokimia........................................................................................
14
BAB
III PENUTUP ........................................................................................................ 15
3.1
Kesimpulan ................................................................................................. 15
3.2
Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Makhluk
hidup baik tumbuhan, hewan, maupun manusia terdiri atas unit-unit kecil yang
disebut sel. Selama makhluk itu masih
hidup banyak sekali prosesatau perubahan yang terjadi dalam sel. Aktivitas yang terjadi didalam sel inilah
yang menunjang fungsi organ-organ dalam makhluk hidup itu dan dengan demikian
juga merupakan penunjang terlaksananya fungsi makhluk hidup itu sendiri. Fenomena kehidupan yang ditandai oleh adanya
pertumbuhan dan reproduksi serta hal-hal yang berkaitan, merupakan ruang
lingkup biologi dan ilmi-ilmu relevan, misalnya ilmu kedokteran atau kesehatan.
Ilmu
kimia di pihak lain adalah suatu ilmu tentang benda-benda serta proses
perubahannya yang ditinjau berdasarkan susunan dan sifat atom-atom ayau molekul
yang membentuknya. Jadi berbeda dengan
biologi, ilmu kimia terutama menitik beratkan pembahasannya pada hubungan
antara struktur kimia benda-benda dengan fungsi reaksi-reaksinya dengan benda
lain.
1.2
Permasalahan
Perbedaan
antara sudut pandang ilmu kimia dengan sudut pandang biologi telah diperkecil
oleh suatu disiplin ilmu yang meninjau organism hidup serta proses yang terjadi
didalamnya secara kimia, yaitu biokimia.
Jadi biokimia antara lain meliputi studi tentang susunan kimia sel,
sifat senyawa serta reaksi kimia yang terjadi dalam susunan kimia sel,
senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energy yang
diperlukan atau dihasilkan. Reaksi kimia
yang terjadi didalam sel disebut metabolism dan merupakan bagian penting serta
pusat perhatian dalam biokimia. Para
ahli biokimia mempunyai perana penting dalam menjawab masalah-masalah di bidang
biologi dengan menggunakan ilmu kimia dan teknik-teknik kimia, fisika dan
biologi sebagai perangkatnya.
Dengan
mempelajari struktur senyawa dan reaksi yang terjadi, sifat-sifat umum
organisme hidup dapat dijelaskan lebih terinci.
Disamping itu factor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi aktifitas
kehidupan dapat diketahuai, sehingga dapat dihindari terjadinya dampak
lingkungan yang negative.
1.3
Tujuan
1) Mengetahui
asal mula timbulnya biokimia sebagai suatu disiplin ilmu.
2) Mengetahui
manfaat biokimia bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Memahami
bagaimana kehidupan dimulai.
4) Memahami
secara lengkap semua proses kimia yang berkaitan dengan sel-sel hidup pada
tingkat molekuler.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pegertian
Biokimia
Biokimia
merupakan salah satu cabang sains yang menemuka dua bidang yang sama penting
yaitu biologi dan kimia. Biokimia
menunjuk mengenai bahan kimia yang dihasilkan oleh benda hidup, kesannya
kegunaannya dan cara memanfaatkan bahan aktif tersebut bagi meningkatkan taraf
hidup manusia. Biokimia juga dapat
diartikan sebagai ilmu kimia kehidupan yaitu ilmu yang mempelajari tentang
dasar kimia kehidupan (kata Yunani, bios berarti “kehidupan”). Sel merupakan unit struktural dan fungsional
dari system hidup. Hal ini membawa kita
kepada definisi fungsional biokimia sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
unsure-unsur kimia pembentuk sel hidup dan dengan reaksi serta proses yang
dijalaninya.
Berdasarkan
definisi ini, biokimia mencakup erbagai bidang pengetahuan biologi sel, biologi
molekuler, dan genetika molekurar yang luas.
Jadi biokimia adalah meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat
senyawa serta reaksi yag terjadi didalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang
aktivitas organism hidup serta energi yang diperlukan untuk kehidupan.
2.2
Asal
Mula Timbulnya Biokimia
Istilah
biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg, seorang ahli kimia Jerman pada
tahun 1903, namun satu setengah abad sebelumnya, yaitu pada pertengahan abad
XVIII Karl Wilhelm Scheele seorang ahli kimia Swedia telah melakukan penelitian
mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga telah dapat mengisolasi
asal oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein dari
bahan alam.
Biokimia
memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal abad XIX,
dengan dipelopori oleh penelitian yang dilakukan oleh Friedrich Wohler. Sebelum itu orang percaya bahwa organism
hidup itu terdiri dari zat-zat yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan
zat yang terdapat pada benda-benda mati, misalnya logam atau batu-batuan. Pada tahun 1828 Wohler menunjukan bahwa urea,
suatu senyawa yang terdapat dalam urine, ternate dapat dibuat dalam
laboratorium dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan gram ammonium. Mula-mula ia meman mengharapkan akan terjadi
ammonium sianat, tetapi ia memperoleh urea.
Meskipun
telah dapat ditunjukan atau dibuktikan bahwa suatu senyawa yang berasal dari
dalam tubuh manusia atau organisme hidup dapat juga dibuat dalam laboratorium
dari zat-zat yang berasal dari benda mati, namun masih ada orang yang percaya
bahwa suatu senyawa dalam organisme hidup tentulah terbentuk dalam sel hidup
melalui suatu proses yang melibatkan “kekuatan hidup”. Pendapat ini dapat dihilangkan oleh penemuan
dua bersaudara Eduard dan Hans Buchner. Mereka menyatakan bahwa ekstrak dari
sel-sel ragi yang telah dirusak atau telah mati, tetap dapat menyebabkan
terjadinya proses peragian atau proses fermentasi gula menjadi alkohol. Penemuan mereka merupakan pembuka kemungkinan
dilakukannya analisis reaksi-reaksi biokimia dan proses-proses biokimia dengan
alat-alat laboratoriu (in virto) dan bukan sel hidup (in vivo). Selanjutnya metabolism yang terjadi dalam sel
dapat pula dilakukan dalam laboratorium, termasuk reaksi-reaksi yang
menggunakan enzim, yaitu biokatalis yang mempercepat berlangsungnya reaksi
biokimia tersebut.
2.3
Ruang
lingkup Biokimia
Diatas
telah dibahas mengenai pengertian biokimia yaitu merupakan salah satu cabang
sains menunjuk mengenai bahan kimia yang dihasilkan oleh benda hidup yang memanfaatkan bahan aktif untuk
meningkatkan taraf hidup manusia.
Antara
kelas bahan kimia yang dikaji dalam bidang yang termasuk biokimia yaitu:
2.3.1
Komposisi
dan stuktur makhluk hidup
Sebagian besar zat kimia yang ada dalam
tubuh manusia berbentuk senyawa, yang terbagi menjadi dua kelompok utama: senyawa organik dan senyawa anorganik.
1.
Senyawa
anorganik tidak mengandung karbon. Sebagian besar zat kimia dalam tubuh tidak
termasuk zat organik.
a.
Air, sekitar 70% dari total berat badan,
adalah senyawa anorganik terpenting dalam tubuh manusia.
b.
Senyawa anorganik penting lainnya
merupakan senyawa kecil dan sederhana seperti asam, basa, dan garam
c.
Karbon dioksida (CO2) dan senyawa
yang mengandung karbonat diklasifikasikan sebagai senyawa anorganik, walaupun
mengandug karbon.
2.
Senyawa
organik mengandung atom karbon dan terkandung dalam ribuan
senyawa kimia yang ditemukan di organisme hidup. Ilmu kimia mengenal kehidupan disebut kimia
karbon.
2.3.2
Senyawa
anorganik
2.3.2.1
Sifat
air,
air memiliki sifat fisik dan kimia berikut ini:
a.
Kohesif
dan adhesif.
Karena ikatan hidrogennya, maka molekul air memiliki kecenderungankuat
untuk tetap berkaitan (kohesi) dan juga kecenderungan untuk berkaitan dengan
zat lain (adhesi). Karena kedua sifat
tersebut, maka air memiliki:
1)
Tegangan
permukaan yang tinggi.
Karena sifat kohesifnya, maka molekul air membentuk suatu lapisan
permukaan yang kuat.
2)
Gaya
kapilar. kecenderungan
air untuk naik secara kapilar (pada selang yang sangat kecil) karena sifat
adhesif dan kohesifnya.
b.
Kalor
jenis yang tinggi.
1)
Air dapat menyerap atau melepas
sejumlah besar panas hanya dengan sedikit perubahan dalam suhunya.
2)
Karena sifat tersebut, maka perubahan
suhu tubuh yang tiba-tiba akibat factor eksternal atau internal dapat dicegah.
c.
Kalor
uap yang tinggi.
1)
Jika air mengalami evaporasi
(perubahan bentuk dari cair ke gas), maka panas yang dibutuhkan hamir dua kali
lipat panas yang dipakai untuk menguapkan alkohol atau cairan lainnya.
2)
Saat keringat berevaporasi dari
kulit, maka saat itu pula sejumlah besar panas dkeluarkan dari tubuh ke
lingkungan, memberikan suatu mekanisme pendinginan yang efisien.
d.
Air
sebagai solven.
1)
Karena polaritas molekul air dan
kecenderungannya yang membentuk ikatan hydrogen, air merupakan solven (zat
pelarut) untuk sebagai jenis molekul ion, dan molekul non-ion polar (molekul hidrofilik).
a)
Molekul-molekul air membentuk kulit
solven (hidrasi) yang terarah disekitat molekul dan atom bermuatan negative,
dengan cara mendekatkan kutub positifnya (hidrogen) ke ion negatif.
b)
Kutub negatif okesigen pada molekul
air mengarah keluar dan menarik kutub positif molekul air lain.
c)
Disekitar ion muatan positif, arah
molekul air menjadi terbalik. Bergantung
pada arah molekul, kulit solven dapat menarik kutub positif maupun negatif dari
molekul air yang banyak.
d)
Dengan demikian, jika gaya tarik antar
partikel terlarut melemah, maka suatu larutan akan terbentuk.
2.3.2.2
Asam,
basa, dan derajat keasaman (pH)
a.
Ionisasi
air
1)
Molekul air memiliki sedikit
kecenderungan untuk berionisasi; yaitu, untuk pecah menjadi ion hidrogen (H+)
dan ion hidroksida (OH-).
2)
Ada satu per sepuluh juta mol ion
hidrogen dalam setiap liter air murni, dan satu per sepuluh juta mol ion
hidroksida.
b.
Asam
dan Basa
1)
Larutan akan bersifat asam jika
larutan tersebut mengandung konsentrasi ion hidrogen yang lebih tinggi dari
konsentrasi ion hidroksida. Asam adalah
zat yang melepas ion hindrogen (pro-ton) saat larut dalam air.
2)
Larutan akan bersifat basah jika
konsentrasi ion hidrogen yang terkandung lebih rendah dari konsentrasi ion
hidroksida. Basa adalah suatu zat yang
melepas ion hidroksida dan menerima ion hidrogen, memisahkan ion-ion hidrogen
dari larutan saat larut dalam air.
c.
Skala
pH dipakai
untuk menggambarkan kadar keasaman atau alkalinitas (kebasaan) satu larutan.
1)
Skala
pH, berkisar
dari 0 sampai 14 (0 adalah asam terkuat, 14 adalah basa terkuat, dan 7 bersifat
netral) memperlihatkan rentan konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida dalam
satu larutan.
2)
Kadar keasaman (pH) dari suatu ion
larutan adalah logaritma negative
(dengan angka dasar 10) dari konsentrasi ion hidrogen yang dinyatakan dalam mol
per liter.
3)
Perhatikan bahwa pH akan turun
seiring dengan peningkatan konsentrasi ion hidrogen. Larutan dengan pH 2mengandung konsentrasi ion
hidrogen 10 kali lebih besar dari larutan dengan pH 3.
2.3.3
Senyawa
Organik
2.3.3.1
Komponen. Karbon merupakan
komponen inti dari senyawa organic.
a.
Atom karbon dengan empat elaktron
dalam kulit terluarnya dapat mencapai stabilitas dengan cara membagi empat
elektronnya dengan atom karbon lain atau dengan unsure lain untuk membentuk
empat ikatan kovalen tunggal, atau dengan membentuk sedikit ikatan ganda atau
tripel. Dengan cara ini, karbon dapat
membentuk rantai yang panjang atau cabang rantai.
b.
Karbon umumnya berkaitan dengan
unsure karbon juga, atau dengan hidrogen, oksigen, atau nitrogen.
c.
Gugus
fungsional (yaitu gugus atom yang menentukan
karakteristik, solubilitas (daya larut), dan reaktivitas molekul organik yang
terkandung dalam gugus) terikat pada rantai karbon. Sebagian besar senyawa organik mengandung dua
gugus fungsional atau lebih. Gugus
fungsional yang ada dalam molekul biologis meliputi :
1)
Hidrogen (-H) ditemukan di hampir
semua molekul organik. Ikatan anatara
karbon dan hidrogen membentuk gugus fungsional nonpolar seperti gugus metil, -CH3
2)
Gugus
hidroksil (-OH) ditemukan dalam karbohidrat, asam
nukleat, beberapa asam organik, alkohol dan steroid. Senyawa organik yang mengandung gugus
hidroksil merupakan zat polar dan dapat larut dalam air.
3)
Gugus
karbonil (-CO atau –COOH) terdiri dari satu atom yang
bergabung dalam atom oksigen dalam ikatan ganda. Senyawa organik yang kita kenal sebagai gula
mengandung gugus karbonil dan gugus hidroksil.
4)
Gugus
karboksil (-C-O-O-H atau –COOH) terdiri dari satu atom
oksigen yang berkaitan ganda dengan satu atom karbon yang juga terikat dengan
gugus hidroksil. Gugus ini ditemukan
dalam asam organik seperti asam amino dan asam lemak.
5)
Gugus
amino (-NH2) mengandung satu atom nitrogen yang
terikat pada dua ataom hidrogen dan pada rantai karbon. Gugus ini ditemukan dalam senyawa organik
yang disebut amina, yang merupakan bagian dari protein dan asam nukleat.
6)
Gugus
fosfat (-PO4) ditemukan dalam asam nukleat,
fosfolipid, dan fosfat organik. Fosfat organik meyimpan enargi yang dapat
dipindahkan dari satu molekul ke molekul lainnya dengan cara memindahkan satu
gugus fosfat.
7)
Gugus
sulfhidril (-SH) terdiri dari satu atom sulfur yang
berkaitan dengan satu atom hidrogen.
Senyawa yang mengandung sulfhidril disebut thiol.
2.3.3.2
Karbohidrat
(gula
dan zat tepung) adalah senyawa yang mengandung karbon, hidrogen, dan
oksigen. Ciri khasnya adalah molekul
mengandung atom hidrogen yang dua kali lebih banyak daripada atom oksigen, sama
dengan proporsinya dalam molekul air.
Karbohidrat diklasifikasikan sebagai monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a.
Monosakarida
(gula
sederhana) merupakan molekul karbohidrat dasar.
Sebagian monosakarida mengandung sedikitnya tiga atom karbon (triosa); lainnya mengandung lima (pentose) atau enam (heksosa) atom karbon.
1)
Semua gula sederhana mengandung
satu gugus karbonil. Jika O ikatan ganda teah berkaitan dengan
atom karbon utama dari rantai kabon (atom karbon bagian ujung), gula tersebut
adalah gula aldehid; jika O ikatan ganda berkaitan dengan atom
karbon di bagaian selain ujungnya, maka gula tersebut dinamakan gula keton.
2)
Glukosa, fruktosa, dan galaktosa
(semuanya heksosa) adalah gula sederhana yang memiliki jumlah dan jenis atom
yang sama (C6H12O6), tetapi berbeda dalam pengaturan stuktur tiga dimensi dan
sifatnya. Senyawa yang demikian disebut isomer.
b.
Disakarida
(gula
ganda)
1)
Disakarida dibentuk dengan
penggabungan dua monosakarida melalui sintesin
dehidrasi (juga dekenal sebagai reaksi
kondensasi), yang melibatkan pemindahan satu molekul air.
2)
Disakarida dapat diurai menjadi
sub-unit monosakarida dengan menambah satu molekul air, reaksi yang terjadi
disebut hidrolisis.
3)
Contoh-contoh
disakarida, meliputi ;
a)
Sukrosa,
atau
gula meja, mengandung unit glukosa dan fruktosa.
b)
Laktosa,
atau
gula susu, mengandung unit glukosa dan galaktosa.
c)
Maltose,
ditemukan
dalam gandum, disusun dari dua molekul glukosa.
c.
Polisakarida
adalah
polimer, molekul berantai panjang yang tersusun dari unit yang sama. Polisakarida terbentuk dari monosakarida yang
saling berkaitan melalui proses dehidrasi untuk membentuk zat tepung (pada
tumbuhan) atau glikogen (pada binatang), yang merupakan senyawa struktural dan
simpanan energi yang penting.
Contoh-contoh polisakarida meliputi :
1)
Amilase
dan
amilopektin adalah zat tepung
tumbuhan yang dapat dicerna yang menjadi sebagian makanan manusia.
2)
Selulosa,
yang
merupakan polisakarida paling banyak dialam, adalah suatu kompenen struktural
pada dinding sel. Selulosa adalah salah
satu komponen “kasar” atau serat yang tidak dapat dicerna dalam makanan
manusia.
3)
Gilkogen
adalah
simpanan glukosa-polisakarida yang ditemukan di hepar dan otot rangka.
2.3.3.3
Lipid
adalah
sekelompok molekul yang beragam; semuanya tidak dapat larut dalam air, namun
dapat larut dalam zat pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform. Lipid biologis yang penting meliputi lemak
netral, zat lilin, fosfolipid dan steroid.
a.
Minyak sayur dan lemak binatang
termasuk lemak netral, atau disebut
juga trigliserida. Lemak netral dan zat lilin hanya
mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen.
1)
Lemak netral adalah persenyawaan
asam lemak dengan gliserol. Tiga molekul
asam lemak (rantai panjang atom
karbon dan hidrogen dengan satu gugus karboksil disalah satu ujungnya)
berikatan kovalen dengan satu molekul gliserol
(satu molekul terdiri dari tiga karbon dengan tiga sisi gugus hidroksil)
a)
Lemak cenderung memadat pada suhu
kamar. Molekul asam lemak memiliki
rantai panjang dengan atom-atom karbon berikatan kovalen tunggal dan dengan
atom hidrogen yang menempati seluruh posisi ikatan yang ada pada atom karbon. Lemak tersebut disebut lemak saturasi (jenuh)
karena memiliki atom hidrogen sebanyak yang dapat diikatnya.
b)
Minyak cenderung tetap berbentuk
cair pada suhu kamar. Pada minyak yang
mengalami beragam derajat unsaturasi (ketak-jenuhan)
dan polisaturasi (ketakjenuhan
ganda), sebagian ikatan antar karbon merupakan ikatan kovalen ganda, dan
akibatnya jumlah atom hidrogen lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah
hidrogen pada lemak jenuh.
c)
Minyak dapat diubah ke bentuk lemak
melalui proses hidrogenasi; yaitu, dengan memecah ikatan ganda antar atom
karbon dan menggantinya dengan ikatan kovalen tunggal serta dengan menambah
atom karbon kedalam posisi ikatan yang tersisa.
Contoh lemak dihidrogenasi (lemak padat) adalah lemak sayur padat, selai
kacang padat, dan margarine.
d)
Sebagian besar asam lemak yang
termasuk lemak dan minyak yang dapat dimakan memiliki rantai karbon utama yang
panjang. Asam lemak yang paling umum
adalah asam stearat dan oleat, yang masing-masing mengandung 18
atom karbon, dan asam palmitat yang
mengandung 16 atom karbon.
2)
Zat lilin sama dengan lemak dan
minyak, terkecuali bahwa asam lemak yang ada dalam zat lilin mengikat rantai
karbon alkohol, bukannya gliserol.
b.
Fosfolopid
adalah
unsure pokok dari membrane sel.
1)
Dari
segi struktur, fosfolipid serupa dengan trigliserida,
terkecuali bahwa satu dari tiga molekul asam lemaknya diganti dengan gugus
fosfat yang memiliki gugus nitrogen yang pendek dan polar disalah satu
ujungnya.
a)
Nitrogen yang berisi bagian kepala
molekul, bersifat polar, hidrofilik (menarik air), dan larut dalam air.
b)
Ujung lain molekul berisi dua
bagian ekor asam lemak, jenuh dan tak jenuh, yang hidrofobik (anti-air) dan
tidak larut dalam air.
2)
Secara
fungsional, sifat ganda fosfolipid tersebut merupakan factor
penting dalam struktur membrane sel.
a)
Bagian kepala molekul fosfolipid
bersentuhan dengan larutan yang mengandung air pada permukaan membran sel.
b)
Ekor mengarah ke pusat membrane,
dan interaksi hidrofobik antar hidrokarbon membantu dalam mempertahankan
kebersamaan molekul membrane tersebut, yang membentuk ikatan antar sel dan
lingkungan eksternal.
c.
Steroid
adalah
molekul lipid yang besar, susunannya bukan terdiri dari rantai hidrokarbon
melainkan dari empat cincin yang bergabung (inti steroid) yang mengikat beragam
gugus fungsional.
1)
Kolesterol,
komponen umum dalam membran sel hewan adalah suatu steroid yang penting;
sebagian besar steroid lainnya merupakan hasil sintetis kolesterol
2)
Contoh steroid dalam tubuh meliputi
hormone pria dan wanita (misalnya; testosterone, estrogen, dan progesterone),
hormone adrenal kortikoid dan garam empedu.
2.3.3.4
Protein
secara
kimia lebih kompleks lagi, tetapi seperti karohidrat dan lipid, protein juga
tersusun dari senyawa gabungan yang sederhana.
Semua protein mengandung atom karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen
serta protein-protein yang mengandung sulfur dan fosfor.
a.
Asam
amino adalah unit molekular dasar yang membentuk polimer
protein panjang. Ada 20 jenis asam amino
dalam protein yang menjadi dasar
struktur dan fungsi tubuh manusia.
1)
Setiap asam amino mengandung
sedikitnya satu gugus asam karboksil
(-COOH) dan sedikitnya satu gugus
amino (-NH2). Kedua gugus tersebut
terikat pada atom karbon yang sama.
Setiap asam amino mempunyai anak rantai yang disebut sebagai satu gugus R.
a)
Asam-asam amino memiliki perbedaan
dalam gugus R-nya, yang member ciri khas dan mempengaruhi sifat protein tempat
asam amino tersebut bergabung.
b)
Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relatif tidak larut dalam air. Gugus
R yang polar atau bermuatan listrik
menyebabkan asam amino larut dalam air.
2)
Asam-asam amino bergabung untuk
membentuk protein melalui reaksi kondensasi
(dehidrasi) antara gugus karboksil dari salah satu asam amino dan gugus
amino dari asam amino lain.
a)
Air yang terbentuk sebagai ikatan
kovalen dihasilkan diantara dua jenis asam amino.
b)
Ikatan itu disebut ikatan peptida dan senyawa yang
terbentuk disebut peptide.
c)
Dua asam amin yang bergabung dalam
ikatan peptide disebut dipeptida,
tiga asam amino membentuk tripeptida,
dan sepuluh asam amino atau lebih membentuk polipeptida.
d)
Rantai panjang mengandung sampai
100 asam amino disebut rantai
polipeptida. Rantai polipeptida
membentuk struktur primer protein.
b.
Struktur
protein
1)
Rantai
polipeptida memilin, melipat, dan membungkus diri
kedalam model yang khas untuk membentuk protein dengan kesesuaian bentuk (conformation)
yang berbeda-beda.
a)
Protein
struktural atau fibrosa disusun dari makromolekul linear
yang panjang. Contohnya meliputi
kolagen, myosin (protein otot), fibrin, dan keratin pada rambut, kuku, dan
kulit.
b)
Protein
globular adalah
protein yang sangat terpilin dan terlipat dalam bentuk yang hampir sferikal,
atau mirip gulungan benang kusut.
Contohnya meliputi enzim, hormon, dan protein darah.
2)
Ada empat tingkat organisasi struktur protein.
a)
Struktur
primer adalah rantai polipeptida dan jumlah serta urutan
asam amino dalam setiap rantai.
b)
Struktur
skunder adalah lilitan rantai peptida yang menyerupai spiral
helix atau jenis kesesuaian bentuk lainnya.
(i)
Alpha
helix adalah lilitan geometris yang seragam dengan 3,6
asam amino menempati setiap lekuk heliks, terbentuk saat terjadi ikatan
higrogen antar asam amino pada lekukan yang berurutan dari spiral. Bentuk tersebut merupakan bentuk dasar
struktur protein pada rambut, kulit, dan kuku.
(ii)
Struktur lembaran terlipat
terbentuk dari ikatan hidrogen untuk mempertahankan kedekatan rantai-rantai
dalam konfigurasi yang berbentuk zig-zag.
Lembaran terlipat seperti itu menjadi inti dari protein globular.
c)
Struktur
tersier berada diatas struktur sekunder biasa dengan sedikit
mengubah, melipat dan mengusut rantai peptida biasa untuk membentuk model tiga
dimensi yang kompleks.
d)
Struktur
kuarter adalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer,
skunder, dan tersier membentuk satu molekul protein yang besar dan aktif secara
biologis.
c.
Denaturasi
protein. Protein
dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan fisik dan kimianya
dipertahankan. Jika lingkungan berubah,
maka protein dapat terurai atau mengalami perubahan sifat (denaturasi); mereka
dapat kehilangan struktur sekunder, tersier, dan kuaternya sehingga aktivitas
biologisnya juga hilang.
1)
Kesesuaian
bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang
lemah dan sangat sensitif terhadap perubahan pH dan suhu.
2)
Paparan singkat pada suhu yang
tinggi (diatas 60’C) atau paparan pada asam atau basa kuat dalam periode waktu
yang lama akan menyebabkan denaturasi karena ikatan hidrogen rupture.
a)
Sebagian protein dapat dikembalikan
kebentuk aslinya, jika terdenaturasi tanpa harus menjadi insoluble (tidak dapat larut).
Contoh, setelah pemanasan ringan, protein dapat kembali kebentuk aslinya
jika kembali ke suhu normal.
b)
Perbedaan panas yang besar dpat
menyababkan denaturasi yang menetap. Putih telur (albumin) akan menadat dan
menjadi insoluble jika dipanaskan
(i)
Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat
menyebabkan koagulasi protein selular.
(ii)
Jika suhu tubuh naik sampai diatas
41’C atau 42’C, maka degenerasi sel, terutama otak, mulai terjadi akibat
denaturasi protein.
2.3.3.5
Asam
nukleat adalah struktur molekular kompleks yang terdiri dari
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan fosfor.
Asam nukleat adalah molekul turunan dan mengatur fungsi protein dalam
sel.
a.
Ada
dua jenis asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat
(RNA).
1)
DNA dapat ditemukan dalam kromosom
semua makhluk hidup dan memiliki kemampuan untuk menggandakan dirinya.
2)
RNA berfungsi dalam sintesis
protein dibawah perintah DNA.
b.
Struktur
asam nukleat. DNA dan RNA terdiri dari rantai-rantai
sub-unit yang disebut nukleotida,
yang disatukan melalui proses sintesis dehidrasi.
1)
Setiap nuklotida terdiri dari tiga
bagian: nukleotida mengandung basa
nitrogen yang bergabung dengan satu pentosa
(gula lima karbon), yang kemudian terikat pada satu gugus fosfat.
a)
Ada
dua jenis basa nitrogen dalam nuklotida.
(i)
Primidin
adalah
molekul bercincin tunggal yang mengandung karbon, hidrogen, dan nitrogen. Primidin pada asam nukleat adalah sitosin (C) dan timin (T), dan urasil (U). Sitosin ditemukan dalam DNA dan RNA, timin
hanya ada dalam DNA, dan urasil hanya ditemukan didalam RNA.
(ii)
Purin
adalah
molekul bercincin ganda. Yang termasuk
purin adalah adenine (A) dan guanine (G), dan keduanya dapat
ditemukan dalam DNA dan RNA.
b)
Pentosa
yang
terikat dengan basa nitrogen adalah dioksiribosa
dalam DNA dan ribosa dalam RNA.
2)
Dalam polimer DNA, nukleotida
disambung secara berurutan (satu diatas yang lain) kedalam dua rantai yang
berlawanan untuk membentuk double helix.
3)
Dalam polimer RNA, nukleotidanya
juga bertumpang tindih, tetapi karna RNA berantai tunggal, maka double helix tidak terbentuk.
c.
Fungsi
asam nukleat.
Beberapa nukleotida ada dalam sel hidup sebagai bagian dari molekul
lain. Contohnya:
1)
Nukleotida
siklik, merupakan pembawa pesan intraselular.
2)
Adenosine
trifosfat, molrkul berenergi tinggi yang dapat menyimpan
energi untuk dilepaskan kemudian.
3)
Dan koenzim, membantu enzim dalam menjalankan fungsinya sebagai katalis
biologis.
2.4
Prinsip-prinsip
biokimia
Dalam
prosesnya system biokimia memiliki aturan ataupun prinsip kerja. Adapun prinsip-prinsip biokimia antara lain
yaitu:
1)
Struktur kimia dari komponen
makhluk hidup dan hubungan antara struktur kimia dengan fungsi biologis.
2)
Mempelajari metabolisme yaitu
keseluruhan reaksi kimia dalam makhluk hidup.
3)
Proses kimia dan subtansi yang
menyimpan dan mengirimkan informasi biologis, serta molekul genetis (sifat
genetis)
2.5
Manfaat
biokimia
Sebagai
disiplin ilmu, biokimia mengalami kemajuan berkat penelitian yang telah
dilakukan oleh para ahli biokimia.
Maanfaat yang diperoleh tampak pada penerapan hasil-hasil penelitian
tersebut.
Pada
dasarnya penerapan biokimia banyak dalam bidang pertanian dan kedokteran. Sebagai contoh biokimia mempunyai peranan
dalam mencegah masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama
pada anak-anak. Biokimia juga dapat
menjelaskanhal-hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi karena dua bidang
ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolism. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur
metabolic tertentu, misalnya antibiotic penisilin dapat membunuh bakteri dengan
menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena
tidak dapat membentuk dinding sel.
Diatas
telah dijelaskan tentang manfaat biokimia sebagai suatu disiplin ilmu. Manfaat apakah yang dapat kita peroleh bagi
diri kita sendiri maupun bagi orang lain dengan mempelajari biokimia ini ? Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui
tentang reaksi-reaksi kimia penting yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami
proses-proses yang terjadi didalam tubuh.
Dengan demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar
yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat
mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita akan mampu menghindari
dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah membahayakan kesehatan.
Manfaat
mempelajari biokimia tersebut tentu dapat kita berikan kepada orang lain,
masyarakat atau kepada anak didik apabila kita bekerja sebagai guru.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Biokimia
adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organism hidup. Biokimia mengatur semua organism hidup dan
proses hidup. Dengan mengontrol arus
informasi melaluli sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui metabolisme,
proses biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis kehidupan. Sebagian besar biokimia berkaitan dengan
struktur dan fungsi komponen selular seperti protein, karbohidrat, lipid, asam
nukleat, dan biomolekul lainnya.
Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang meliputi
studi tentang susunan kimia sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas
organism hidup serta energi yang diperlukanatau dihasilkan (Poedjiadi,
1994). Biokimia berkenaan dengan
keseluruhan sprektrum bentuk kehidupan, mulai dari virus dan bakteri sederhana
hingga manusia yang kompleks.
3.2
Saran
Dengan
mengetahui beberapa informasi dan pengetahuan tentang biokimia, pembaca diharapkan
memahami dan mengerti ilmu yang tercantum didalamnya serta dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ahli Toksikologi Forensik: Perbedaan Warna Barang Bukti Kopi Vietnam Terjadi karena Reaksi Kimia.
Minum air jahe, rahasia dapatkan tubuh langsing secara cepat
DARTAR PUSTAKA
·
Murray,K Robert,ddk. 2003. Biokimia Dalam Tubuh. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
·
Ethel Sloane. ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk
pemula. Biokimia. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
·
1xbet korean - Online sports betting sites with real money
BalasHapus1xbet korean.com, 1xbet korean is 1xbet скачать 2020 one of the best online sports betting sites in South Africa. It offers hundreds of betting markets and is licensed by